Kelompok 3
ANALISIS DATA
Data
|
Etiology
|
Problem
|
DO
-perawat membuka perbannya
terdapat luka apendik yang ditandai dengan kalor, dollor, rubor dan tumor
-TTV= TD : 120/80 mmHg, S :
39,0 C, N : 80 x/menit, RR: 19 x/menit
DS
-pasien mengatakan nyeri
dan panas
|
-Proses infeksi
|
-Nyeri akut
|
DO
-perawat membuka perbannya
terdapat luka apendik yang ditandai dengan kalor, dollr, rubor dan tumor
-TTV= TD : 120/80 mmHg, S :
39,0 C, N : 80 x/menit, RR: 19 x/menit
DS
-pasien mengatakan nyeri
dan panas
|
-Proses inflamasi
|
-Hipertermi
|
Masalah Keperawatan = nyeri akut
Diagnosa: Nyeri berhubungan dengan proses infeksi
Masalah Keperawatan= Hipertermi
Diagnosa: Panas berhubungan dengan proses inflamasi
Diagnosa
|
Tujuan
|
Perencanaan
|
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
Nyeri berhubungan dengan proses infeksi, yang ditandai dengan :
DO
-perawat membuka perbannya terdapat luka apendik yang ditandai dengan
kalor, dollr, rubor dan tumor
-TTV= TD : 120/80 mmHg, S : 39,0 C, N : 80 x/menit, RR: 19 x/menit
DS
-pasien mengatakan nyeri dan panas
|
Tupan
-Nyeri hilang
Tupen
-Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam, rasa nyeri
berkurang, dengan kriteria hasil: DO (tidak terdapat luka apendik, suhu
normal dengan skala 36,5 C)
DS (pasien mengatakan tidak merasakan nyeri dan panas lagi)
|
-Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
-Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri, suhu, ruangan, cahaya
-Kurangi faktor pencetus nyeri
-Tingkatkan istirahat
-Kolaborasi dengan dokter jika masalah nyeri belum teratasi
|
-Pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan, perubahan akan
karakteristik menunjukkan terjadinya abses, memerlukan upaya evaluasi medik
dan intervensi
-Menurunkan faktor yang mempegaruhi nyeri
-Nyeri dapat diatasi sedini mungkin dengan menemukan faktor
presipitasi
-Mencegah nyeri dan meningkatkan penyembuhan
-Menurunkan rasa nyeri sebelum nyeri terjadi
|
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi, yang ditandai dengan
:
DO
-perawat membuka perbannya terdapat luka apendik yang ditandai dengan
kalor, dollr, rubor dan tumor
-TTV= TD : 120/80 mmHg, S : 39,0 C, N : 80 x/menit, RR: 19 x/menit
DS
-pasien mengatakan nyeri dan panas
|
Tupan
-Tidak terjadi hipertermi
Tupen
-Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam, dengan
kriteria hasil:
DO (suhu normal dengan skala 36,5 C)
DS (pasien mengatakan tidak merasa panas lagi)
|
-Instruksikan klien untuk mengurangi ketebalan pakaian da menjaga
pakaian serta seprai tetap kering
-Instruksikan klien untuk mengawasi suhu dirumah dan berikan asupan
asetaminofen tiap 4 jam sesuai instruksi jika suhu melebihi 39,0 C
-Instruksikan klien untuk membatasi aktivitas fisik dan meningkatkan
frekuensi periode istirahat selama 2 hari berikutnya
-Instruksikan klien untuk meningkatkan masukan cairan oral
|
-Mendorong kehilangan panas melalui konduksi dan konveksi
-Antipiretik menurunkan titik pengaturan
-Aktivitas dan stress meningkatkan laju metabolisme, sehingga
meningkatkan produksi panas
-Cairan yang hilang membutuhkan penggantian
|